Sabtu, 27 Oktober 2012

KAS (CASH)



A.  Aktiva
         Adalah daftar kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan. Aktiva merupakan kumpulan sumber daya yang dimiliki perusahaan yang akan digunakan untuk memperoleh penghasilan untuk tahun yang bersangkutan maupun tahun-tahun berikutnya atau dalam arti kata lain aktiva adalah harta perusahaan. Aktiva terbagi menjadi dua, sebagai berikut:
1. Aktiva Lancar
Adalah semua harta perusahaan yang diharapkan dapat berubah menjadi uang dalam tempo satu tahun. Contoh: kas, piutang, perlengkapan, beban dibayar dimuka, dll.
2. Aktiva Tetap
Adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan bukan untuk diperjual belikan. Contoh: tanah, Kendaraan, Gedung, Peralatan, dll.

B. Pengertian Kas
              Kas adalah alat pembayaran yang dapat dipakai untuk membiayai kegiatan perusahaan yang paling lancar dan harus disediakan didalam perusahaan dalam jumlah yang mencukupi untuk kegiatan perusahaan selama periode tertentu. Namun, bila persediaan kas berlebih, biasa dinamakan kas menganggur (idle money), kas bila di perusahaan menjadi tidak produktif. Kas dapat terbagi menjadi dua, yaitu kas dan kas kecil. Kas mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
a.    Dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau alat penukar dalam berbagai transaksi, dan
b.    Dapat diterima sebagai setoran sebesar nilai nominal yang tertulis di dalamnya.

Bentuk-Bentuk kas
            Bentuk kas terdiri dari berbagai macam. Berbagai bentuk kas antara lain sebagai berikut:
1.  Uang tunai berupa uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia atau oleh  bank negara lain (mata uang asing).
2.   Uang kas yang di simpan di bank dalam bentuk rekening giro (diamond deposit).
3.   Cek yang diterima dari pihak lain, tetapi belum  diuangkan di bank.
4.  Cek dalam perjalanan (outstanding checks), yakni cek yg telah dikeluarkan oleh perusahaan kepada pihak lain, tetapi belum diuangkan di bank.
5. Cek kasir (cashier’s checks), yakni surat perintah kepada bagian keuangan (kasir) untuk mengeluarkan uang bagi pihak-pihak lain dalam perusahaan itu sendiri untuk membayar kepada pihak lain.
6.   Wesel pos, yang menurut sifatnya  segera dapat diuangkan pada saat diperlukan.
7.  Simpanan uang di bank-bank luar negeri yang tidak dikenakan pembatasan penarikannya dan saldo simpanan ini dalam neraca dilaporkan dalam mata uang rupiah sebesar nilai kursnya.

     Sedangkan yang tidak termasuk  kategori kas antara lain:
1.    Cek mundur (post date check).
2.    Pembayaran-pembayaran di muka (prepaid expenses).
3.    Surat berharga jangka panjang.
4.  Perangko dan  materai, walaupun dapat digunakan untuk pembayaran dalam jumlah kecil tetapi oleh bank tidak akan diterima sebagai setoran. Perangko  dan materai digolongkan sebagai perlengkapan
5. Desposit berjangka (time diposit), yakni disimpan di bank yang pengambilannya hanya pada waktu-waktu tertentu.
6. Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan sifatnya terikat, seperti untuk dana pensiun, pelunasan obligasi, pembayaran deviden, dan
7.  Wesel tagih, yakni perintah tertulis dan bersyarat kepada tertarik untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada penarik pada tanggal yang telah di tentukan.

Kas Kecil
       Kas kecil adalah sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan  oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran rutin dalam jumlah relatif kecil, misalnya: biaya konsumsi rapat, biaya foto copy, biaya materai, dan lain sebagainya. Pengeluaran-pengeluaran tersebut tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
         Administrasi kas kecil biasanya dipegang oleh sekertaris atau seorang karyawan yang ditunjuk untuk mengelola kas kecil pada sebuah divisi perusahaan. Setiap akhir periode pengelola administrasi kas kecil harus melaporkan perincian penggunaan dana kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil dipenuhi oleh kas perusahan.

   



No.
Keterangan
Jurnal
1.
Pada waktu pembentukan dana kas kecil.
Kas kecil            Rp.    xx
       Kas                               Rp.   xx
2.
Pada saat pemegang kas kecil melakukan pembayaran.
Tidak dijurnal
3.
Pada saat pemegang kas kecil menyerahkan bukti-bukti pengeluaran kepada pemegang kas bessar untuk penggantian dana atau pengisian kembali kas kecil.
Berbagai akun yang didebit Rp. xx
             Kas                                    Rp.xx






4.
Dana kas kecil dianggap terlalu kecil dana perlu ditabah.
Kas kecil            Rp.   xx
       kas                               Rp.   xx
5.
Dana kas kecil dianggap terlalu besar dan dikurangi jumlahnya.
Kas                    Rp.    xx
       Kas kecil                    Rp.     xx
6.
Pada akhir periode, jika ada pengeluaran yang belum dicatat, maka harus dibuat jurnal penyesuaian.
Berbagai beban      Rp.   xx
       Kas kecil                           Rp.     xx

7.
Pada awal periode dibuat jurnal pembalik sebesar pengeluaran yang belum dicatat tadi agar saldo kas kecil kembali seperti sebelum diisi kembali.
Kas kecil                Rp.    xx
       Berbagai beban                 Rp.     xx


Mengidentifikasi Dana Kas Kecil
Saldo Awal Kas Kecil
     Saldo awal kas kecil adalah jumlah saldo kas kecil pada saat pembentukan atau jumlah saldo kas kecil setelah diisi kembali. Pengelolaan dana kas kecil dilakukan dengan dua metode pencatatan, yaitu sistem dana tetap dan sistem dana tidak tetap. Metode tersebut adalah, sebagai berikut:
a.    Sistem Dana Tetap (Impres Found System)
Dalam sistem dana tetap (impres found system), besarnya dana kas kecil (petty cash faound) selalu tetap sebesar dana kas kecil yang telah ditentukan. Bila jumlah kas kecil berkurang, maka pada akhir periode pengelolaan dana kas kecil akan meminta pengisian kembali kas kecilnya, sejumlah uang yang telah dikeluarkan. Pada waktu pengisian kembali dana kas kecil harus didukung dngan bukti-bukti pengeluaran.
     Pengelola kas kecil hanya mengadakan pencatatan kas kecil yang sifatnya intern untuk mengetahui saldo kas. Adapun pencatatan dalam jurnal umum dilakukan oleh pemegang kas besar, sebagai berikut:
         Dengan demikian setiap saat, setelah pengisian kembali besarnya dana kas kecil jumlahnya akan sama dengan besarnya dana kas kecil saat pembentukan dana. Setiap saat kasir pemegang kas kecil harus mampu menunjukan dana kas kecil baik berupa uang logam, uang kertas, dan bukti-bukti yang belum dipertanggungjawabkan.
b.    Sisten Dana Tidak Tetap (Fluctuation Found System)
Pembentukan dana kas kecil dalam sistem dana tidak tetap (fluctuation found system) dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pembentukan sistem dana tetap. Perbedaan antara sistem dana tetap dan tidak tetap dijelakan, sebagai berikut:

No.
Sistem Dana Tetap
Sistem Dana Tidak Tetap
1.
Saldo akun kas kecil selalu tetap
Saldo akun kas kecil berubah-ubah mengikuti pengeluaran  dan penerimaan kas kecil.
2.
Pengeluaran kas kecil baru dicatat saat diisi kembali.
Setiap pengeluaran kas kecil langsung dicatat dengan jurnal.
3.
Buku kas kecil hanya berfungsi sebagai alat kontrol dan tidak dapat di-posting ke buku besar.
Buku kas kecil berfungsi sebagai jurnal dan menjadi dasar untuk posting akun-akun buku besar.
4.
Pengeluaran kas kecil yang sampai akhir periode belum dicatat perlu dibuat jurnal penyesuaiannya.
Pengeluaran kas kecil yang sampai akhir periode belum dicatat tidak perlu dibuat jurnal penyesuaiannya dan awal periode berikutnya dibuat jurnal penyesuaian sebab setiap pengeluaran langsung dicatat dijurnal.

       Pencatatan sistem dana tidak tetap dalam jurnal umum dapat dilakukan, sebagai berikut:     
No.
Keterangan
Jurnal
1.
Pada saat pembentukan dana kas kecil.
Kas kecil           Rp.   xx
       Kas                              Rp.   xx
2.
Pada saat pemegang dana kas kecil melakukan pembayaran beban-beban.
Beban-beban     Rp.   xx
        Kas kecil                     Rp.   xx
3.
Pada saat menerima tambahan uang dari pemegang kas besar.
Kas kecil            Rp.  xx
        Kas                             Rp.   xx


4.
Pada waktu kas kecil diisi kembali.
Kas kecil            Rp.  xx
        Kas                             Rp.   xx

C. Transaksi  yang Mempengaruhi Kas
           Hampir semua transaksi perusahaan bermula atau berakhir ke penerimaan atau pengeluaran kas, sebagai berikut:
a)    Penerimaan (Kas Bertambah)
      Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan berasal dari
1.    Penyetoran modal awal.
2.    Pembayaran Piutang.
3.    Pendapatan Tunai.
4.    Pendapatan Bunga Bank.
5.    Penjualan

b)   Pengeluaran
     Sumber Pengeluaran kas dalam suatu perusahaan berasal dari:
1.    Pembayaran
2.    Pembelian
3.    Pengambilan Pribadi

D. Pencatatan Kas
        Dalam setiap transaksi yang mempengaruhi kas perlu diadakannya pencatatan untuk mengetahui keadaan posisi kas. Pencatatan akun kas dapat dicatat dalam beberapa bentuk jurnal yang tergantung pada jenis transaksinya. Adapun jenis pencatatannya sebagai berikut:
Jurnal Khusus
Dalam jurnal khusus hanya terdapat jurnal penerimaan dan pengeluaran yang mempengaruhi posisi dan keaadaan kas.

E. Kedudukan Kas
                 Dalam pencatatan  transaksi akun kas, kedudukan kas normal bertambah di debit (kiri) dan berkurang di kredit (kanan).