Selasa, 23 Oktober 2012

REKONSILIASI BANK (BANK RECONCILIATION)


Jika perusahaan menyimpan dananya di bank, setiap bulan pihak bank pasti akan mengirimkan laporan mengenai arus keluar masuknya dana perusahaan didalam satu bulan beserta saldo akhirnya dalam bentuk rekening koran. Tetapi walaupun perusahaan menerima rekening koran, perusahaan harus selalu mencatat  dan mengetahui arus keluar masuknya dana yang disimpannya di bank.
             Saldo rekening koran yang diterima oleh bank kadang-kadang tidak sama dengan saldo kas menurut catatan perusahaan. Jika hal ini betul-betul terjadi, pihak perusahaan akan mencari sebab-sebab terjadinya ketidaksamaan antara kedua jenis saldo tersebut. Tindakan ini disebut Rekonsiliasi Bank.
              Jadi, Rekonsiliasi Bank adalah pembuatan laporan oleh pihak perusahaan mengenai saldo kas dan penjelasan sebab-sebab terjadinya ketidaksamaan antara saldo kas perusahaan dan saldo kas pada bank yang dilaporkan dalam rekening koran.
              Kegunaan rekonsiliasi bank antara lain adalah:
a.    Mengecek ketelitian pencatatan kas perusahaan dengan pencatatan kas di bank.
b.    Mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah dilakukan oleh bank, tetapi belum dicatat perusahaan.
c. Untuk membuktikan bahwa semua transaksi kas dan pencatatannya telah dilakukan dengan benar.

    1.    Analisis Selisih Kas Bank
Pada dasarnya sebelum menyusun rekonsialisasi bank, perusahaan harus tahu bagaimana    cara membandingkan antara catatan menurut kas perusahaan dan catatan kas menurut bank. Perbedan itu disebabkan oleh berbagai hal. Hal-hal penyebabnya adalah sebagai berikut:
a.    Transaksi-transaksi yang oleh perrusahaan sudah dicatat tetapi oleh bank belum dicatat. Dalam rekonsiliasi, jumlah tersebut akan menambah saldo kas pada bank. Contohnya adalah sebagai berikut :
1)   Uang tunai hasil penjualan atau tagihan yng diterima perrusahaan belum disetorkan ke bank.
2)   Setoran dalam perjalanan (deposit intransit),
3)  Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya karena laporan bank sudah tutup.
b. Transaksi-transaksi yang sudah dicatat sebagai penerimaan bank, tetapi belum dicatat oleh perusahaan dalam rekonsiliasi, jumlah tersebut akan menambah saldo kas perusahaan.
1)   Bunga (jasa giro) yag diperhitungkan oleh bank atas simpanan perusahaan.
2)   Hasil inkaso oleh bank.
c. Transaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran, tetapi oleh bank belum dicatat dalam rekonsiliasi, jumlah tersebut akan mengurangi saldo kas dibank. Contohnya adalah:
1)   Cek yang beredar (outstanding check).
2)   Cek yang ditulis dan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas, tetapi ceknya belum diserahkan kepada pihak yang dibayar.
d. Transaksi yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran, tetapi belum dicatat oleh perusahaan dalam rekonsiliasi, jumlah tersebut akan mengurangi saldo kas pada perusahaaan. Contohnya adalah sebagai berrikut:
1) Bunga yang diperhitungkan oleh bank karena pengambilan uang kas berlebih (overdraft). Dengan kesalahan tersebut saldo kas harus dikredit.
2)   Biaya administrasi bank yang menjadi beban perusahaan.
3)   Biaya inkaso oleh bank atas relasi perusahaan.
e.  Adanya kesalahan pencatatan baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun bank. Transaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai penerimaan, tetapi ditolak oleh bank. Dalam rekonsiliasi, jumlah tersebut akan mengurangi saldo kas perusahaan. Contohnya adalah :
Cek yang diterima dari langganan disetorkan ke bank namun ditolak oleh bank karena tidak ada dananya (cek kosong).

No.
Kesalahan Dilakukan oleh
Jenis Transaksi
Pencatatan yang salah
Pembetulan terhadap saldo
1.







2.
Bank







Perusahaan
Penerimaan Uang



Pengeluaran uang



Penerimaan uang





Pengeluaran uang
Terlalu besar

Terlalu kecil

Terlalu besar

Terlalu kecil

Terlalu besar


Terlalu kecil


Terlalu besar


Terlalu kecil
Saldo bank dikurangi sejumlah selisihnya
Saldo bank ditambah selisihnya
Saldo kas ditambah sejumlah selisihnya
Saldo kas ditambah selisihnya
Saldo kas perusahaan dikurangi sejumlah selisihnya
Saldo kas perusahaan ditambah sejumlah selisihnya
Saldo kas perusahaan ditambah sejumlah selisihnya
Saldo kas perusahaan dikurangi sejumlah selisihnya

     2.   Bentuk-Bentuk Rekonsiliasi Bank
              Rekonsoalisasi bank dapat dibuat dalam dua cara yang berbeda, sebagai berikut:
a.    Rekonsiliasi saldo akhir, yang dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1) Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukan saldo yang benar (rekonsiliasi bentuk skontro). Dalam laporan rekonsiliasi bank bentuk pertama dapat diketahui berapa sebenarnya saldo bank dan saldo kas yang benar.
2)   Laporan rekonsiliasi saldo bank ke saldo kas (rekonsiliasi bentuk staffel). Bentuk ini dibuat bila saldo awal kas  perusahaan belum diketahui dan dapat diketahui sebab-sebab terjadinya perbedaan saldo.
b.   Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhirnya dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1)   Laporan rekonsiliasi saldo bank ke saldo kas (empat kolom).
2) Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukan yang benar (delapan kolom)

     3.    Ayat Penyesuaian Saldo Kas Bank
Dalam rekonsiliasi bank pun perlu dibuatnya ayat jurnal penyesuaian, yaitu untuk transaksi-transaksi khusus dalam rekonsiliasi yang mempengaruhi saldo kas pada perusahaan, agar perusahaan dapat mengidentifikasi transaksi-transaksi yang menyebkan perbedaan saldo kas menurut  perusahaan pada saldo kas menurut catatan bank, yang disebabkan oleh kesalahan perusahaan.
Namun dalam jurnal penyesuaian saldo kas bank ini, tidak semua transaksi dapat dibuatkan jurnal penyesuaiannnya, seperti: setoran dalam perjalanan, cek dalam perjalanan, uang kas yang belum disetor, serta salah mencatat jumlah yng dilakukan oleh pihak bank.

1 komentar: