Rabu, 04 September 2013

KAYA DARI BERMAIN OPSI DI BURSA SAHAM

      Belakangan ini investor banyak ditawari produk yang kelihatannya belum muncul tetapi sebenarnya ada, yaitu Kontrak Opsi Saham (KOS). Bahkan KOS ini sangat banyak ditawarkan berbagai pihak melalui iklan di surat kabar. Awalnya, ditawarkan pendidikan dan bisa online dengan bursa di Amerika. Banyak investor yang mengalami keuntungan, tetapi ada juga yang mengalami kerugian.
           KOS merupakan sebuah instrumen investasi mempunyai resiko yang lebih tinggi dari saham. Bila investor memiliki KOS, maka pembelian KOS ini merupakan  biaya pada investor dan tidak akan mncul pada neraca investor. Untuk  investor institusi pembelian KOS akan menjadi catatan di neraca institusi (baca:perusahaan) bahwa institusi mempunyai transaksi yang bisa membuat aset bertambah atau berkurang (off balance sheet). Aset institusi bertambah bila posisi institusi dalam posisi  long (membeli) dan berkurang bila posisi shorts (menjual).
           Investor bisa mendapatkan keuntungan bila investor melakukan pembelian KOS dan hasilnya terjadi sesuai harapan. Misalkan, investor melakukan transaksi beli KOS terhadap saham TLKM pada harga Rp 9.200 per saham dalam periode 3 bulan mendatang dimana saat ini harga saham TLKM diperdagangkan antara Rp 8.900 sampai dengan Rp 9.150 per saham. Investor membayar senilai Rp 50 per saham  untuk transaksi satu saham KOS TLKM. Bila investor membeli KOS-nya sebanyak 10 juta saham maka kenaikan satu rupiah harga saham dari Rp 9.250 (nilai kontrak Rp. 9.200 dan biaya Rp 50 per saham) maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 10 juta. Transaksi perubahan saham TLKM sebesar Rp 50, sehingga kenaikan satu tik (Rp 50) membuat investor memperoleh keuntungan sebesar Rp 500 juta. karena kenaikan harga saham seringkali mencapai Rp 200 per hari, keuntungan bisa mencapai Rp 2 miliar. Bila tidak terjadi kenaian harga selama transaksi KOS, yaitu 3 bulan, maka investor mendapat kerugian senilai Rp 500 juta, yakni biaya KOS Rp 50 per saham untuk 10 juta lembar saham. Biasanya, investor yang melakukan transaksi KOS ini adalah mereka yang sudah mempunyai keyakinan akan terjadi kenaikan harga saham di masa mendatang.
          Selanjutnya, investor juga jangan lupa bahwa kerugian bisa timbul bila investor melakukan transaksi KOS call TLKM dengan posisi menjual (writer). Jika harga seperti diuraikan pada alinea sebelumnya, maka investor mengalami kerugian sebesar Rp 1,5 miliar (Rp 2 miliar dikurangi Rp 500 juta) dan keuntungan pada investor bila harga tidak terjadi melebih Rp 9.200 sebesar Rp 500 juta. Artinya, kebalikan posisi membeli opsi call yang diperoleh investor.
          Transaksi KOS yang diuraikan pada alinea sebelumnya membuat investor akan tergiur dan investor akan cepat kaya. Artinya, investor dapat mencapai kebebasan finansial bila hasil dari transaksi KOS ini menjadi kenyataan. Tetapi investor jga harus ingat bahwa adanya keuntungan besar di masa mendatang juga ada risiko yang akan di hadapi.
            Keuntungan yang diinginkan investor bisa terjadi bila investor melakukan berbagai kombinasi opsi yang ada agar minimal balik modal. Invesstor harus memahami berbagai transaksi KOS ini supaya mendapatkan keinginan investor tersebut.

Sumber : Kaya dari Bermain Opsi di Bursa Saham, Adler Haymans Manurung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar