Sabtu, 02 Februari 2013

JURNAL KHUSUS




       Karena entitas dagang berfungsi menjembatani antara produsen dengan konsumen, maka aktivitas entitas dagang yang memiliki frekuensi terjadi paling tinggi adalah aktivitas :
1.    Transaksi Pembelian
2.    Transaksi Pengeluaran Kas (Pembayaran)
3.    Transaksi Penjualan
4.    Transaksi Penerimaan Kas
         Karena alasan efisiensi waktu dan tenaga, maka jurnal di dalam entitas dagang dapat dipilih kedalam empat kelmpok jurnal tersebut. Buku jurnal yang digunakan hanya untuk mencatat satu jenis transaksi saja disebut dengan Jurnal Khusus atau Buku Harian Khusus. Karena entitas dagang memiliki empat transaksi yang paling tinggi frekuensinya, maka jurnal khusus didalam entitas dagang dapat dibagi menjadi empat jurnal khusus, yaitu:
1.    Jurnal Khusus Pembelian
2.    Jurnal Khusus Penerimaan kas
3.    Jurnal Khusus penjalan
4.    Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
            Aktivitas perusahaan dagang yang tidak dapat ditampung dan dicatat pada keempat Jurnal Khusus tersebut ditampung di dalam media yang disebut Buku Harian Serba-Serbi.

Jurnal Khusus  Penjualan
  Jurnal Khusus Penjualan adalah buku harian yang hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan produk entitas secara kredit. Penjualan produk entitas secara tunai tidak dicatat di buku harian ini. Demikian pula aktivitas penjualan aktiva entitas selai entitas tidak dapat ditampung di buku harian ini.
   Transaksi penjualan secara kredit jika dicatat dengan jurnal umum adalah dengan mendebet akun piutang usaha dan mengkredit akun penjualan sebesar nilai transaksinya. Berapapun nilai transaksinya selama itu penjualan kredit, pasti akan melibatkan akun piutang usaha di sebelah debet dan akun penjualan di sisis kredit. Karena itu jika frekuensi terjadinya transaksi tinggi, dipandang tidak efisien menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit.
  Jurnal Khusus Penjualan
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Piutang
Lain-lain





















Penjualan secara kredit cukup dimasukan dibawah kolom piutang sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi sebesar nilai transaksinya. Kolom piutang berada dalam posisi di bawah perkiraan debit. Itu artinya dengan memasukan nilai suatu transaksi di bawah kolom ini akuntan telah mendebet sejumlah nilai tertentu pada akun piutang. Sementara itu, akun penjualan tidak perlu dicatat secara tersendiri. Karena buku harian tersebut adalah buku harian khusus penjualan kredit, dengan memasukan di bawah kolom piutang, dianggap telah mencatatnya di akun penjualan juga. Jadi pada saat diposting ke buku besar, nilai yang dipindahkan sekaligus dua akun, yaitu akun piutang dan akun penjualan. Contoh jurnal khusus penjualan tersebut adalah jurnal khusus penjualan untuk entitas yang menggunakan metode periodik/fisik di dalam pencatatan transaksinya.
 
Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Entitas dagang dapat memperoleh penerimaan dari beberapa sumber yang terkait dengan operasi entitas. Sumber penerimaan yang paling sering muncul adalah dari penjualan tunai dan dari penerimaan piutang. Selain dari kedua sumber tersebut memang masih terdapat sumber penerimaan dari transaksi lain, seperti penjualan aktiva tetap, pembagian dividen dari investasi jangka panjang, penjualan surat berharga, dll. Tetapi dari manapun sumber penerimaan entitas dan berapapun besarnya, dalam pencatatannya akun kas akan selalu didebet sebesar jumlah yang diterima dan sisi kreditnya dicatat akun yang sesuai dengan sumber penerimaan tersebut. Karena frekuensi transaksi penerimaan kas di dalam entitas dagang cukup tinggi, maka dipandang kurang efisien jika aktivitas penerimaan kas dicatat didalam buku harian umum. Frekuensi transaksi yang cukup tinggi mengharuskan akuntan untuk menggunakan Buku Harian Khusus Penerimaan Kas, yaitu buku harian yang digunakan hanya untuk mencatat aktivitas penerimaan kas dari berbagai sumber penerimaan entitas.
Jurnak Khusus Penerimaan Kas
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Kas
Potongan
Penjualan
Piutang
Lain-Lain

































Buku harian penerimaan kas dibagi menjadi dua kelompok kolom, yaitu kolom debet dan kolom kredit. Di bawah kolom debet terdapat akun kas dan akun potongan penjualan. Sedangkan di bawah kolom kredit terdapat akun penjualan, akun piutang dan lain-lain. Jika terjadi transaksi tertentu, akuntan tinggal mencatat transaksi tersebut dibawah kolom yang diinginkannya sesuai dengan nama akun yang terkait dengan transaksi tersebut. Contoh jurnal khusus penerimaan kas untuk entitas yang menggunakan metode periodik/fisik di dalam pencatatan transaksinya.



Jurnal Khusus Pembelian
Entitas dagang dapat melakukan penjualan jika entitas tersebut telah membeli produk tersebut dari produsen atau dari supplier lain. Pembelian barang dagang dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Pembelian yang dilakukan secara kredit, mengharuskan akuntan entitas mencatat transaksi tersebut disisi debet akun pembelian dan di sisi kredit akun hutang usaha. Tetapi jika frekuensi terjadinya tersebut cukup tinggi, maka dapat dilakukan dengan membuat buku harian khusus yang mencatat transaksi tersebut. Buku Harian Pembelian adalah buku harian yang digunakan hanya untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan secara kredit. Buku harian ini tidak digunakan untuk mencatat aktivitas pembelian perlengkapan kantor, peralatan kantor, aktiva tetap, surat berharga, dll. Di dalam Buku Harian Khusus Pembelian hanya terdapat kolom berisi kredit, yaitu kolom akun Hutang Usaha dan lain-lain. Jika terjadi aktivitas pembelian barang dagangan secara kredit, biasanya di jurnal umum akan dicatat akun pembelian di sisi debet dan Hutang Usaha di sisi kredit sebesar nilai transaksi.
Jurnal Khusus Pembelian
Tanggal
Keterangan
Ref
Kredit
Hutang
Lain-lain





















Karena sisi debetnya selalu menggunakan akun pembelian, maka di dalam buku harian ini tidak perlu lagi di catat akun pembelian tersebut. Jika terjadi transaksi pembelian secara kredit, cukup dimasukan dibawah kolom Hutang Usaha sebesar nilai transaksinya. Dengan memasukan di bawah kolom Hutang itu berarti pada saat yang sama akun pembelian di debet sebesar nilai yang sama. Sehingga pada saat di-posting ke buku besar, nilai transaksi tersebut dimasukan ke akun Pembelian di sisi debet dan pada saat yang sama dicatat pula di akun Hutang Usaha di sisi kredit. Contoh jurnal khusus pembelian di atas adalah jurnal khusus pembelian untuk entitas yang menggunakan metode periodik/fisik di dalam pencatatan transaksinya.



Jurnal Khusus Pengeluaran Ka
         Salah satu aktivitas yang harus dan selalu dilakukan entitas dagang adalah aktivitas pengeluaran kas untuk berbagai alasan. Pengeluaran kas tersebut dapat digunakan untuk membayar hutang, melakukan pembelian secara tunai, membayar berbagai macam beban operasi, ataupun untuk berbagai keperluan lain. Apapun alasan pengeluaran kas tersebut, akun kas akan dikredit sebesar nilai transaksi dan sisi debetnya disesuaikan dengan aktivitas transaksi. Karena sisi kreditnya selalu tercatat akun kas, jika frekuensi transaksi tersebut semakin tinggi perlu dibuat buku harian khusus yang dapat lebih efisien dalam proses pencatatannya. Buku Harian Khusus pengeluan Kas adalah buku harian yang digunakan khusus untuk mencatat transaksi pengeluaran kas untuk berbagai keperluan. Baik pengeluaran kas untuk membayar hutang, pembelian barang dagangan secara tunai, membayar berbagai macam beban operasi maupun untuk berbagai keperluan yang ada. 
        Buku harian khusus pengeluaran kas dibagi di dalam dua kelompok. Dibawah kelompok kolom debet terdapat beberapa kolom akun, yaitu akun Hutang, Pembelian, Beban Operasi, dan lain-lain.
       Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Tgl
Keterangan
Debet
Kredit
Hutang
Pembelian
Beban Operasi
Lain-lain
Potongan Pembelian
Kas

































Sedangkan di bawah kelompok kolom kredit terdapat akun Potongan Pembelian dan Kas. Jika terjadi transaksi pengeluaran kas, cukup dimasukkan di bawah akun yang sesuai dengan transaksi di sisi debet, dan di sisi kredit dimasukkan di bawah kolom kas. Contoh jurnal khusus pengeluaran kas di atas adalah jurnal khusus pengeluaran kas untuk entitas yang menggunakan metode periodik/fisik di dalam pencatatan transaksinya.

Buku Harian Serba-Serbi
              Berbagai macam aktivitas yang dilakukan entitas dagang tidak semuanya dapat ditampung di dalam keempat jurnal khusus tersebut. Terdapat beberapa aktivitas yang memerlukan media tersendiri untuk mencatatnya, seperti pencatatan beban depresiasi aktiva tetap, pembelian peralatan kantor secara kredit, pembelian perlengkapan kantor secara kredit, dll. Transaksi semacam itu tidak dapat ditampung di dalam jurnal khusus. Transaksi tersebut harus dicatat di Buku Harian Serba-Serbi, yaitu buku harian yang digunakan untuk mencatat berbagai macam transaksi perusahaan dagang yang tidak dapat ditampung di keempat buku harian khusus. Contoh soal berikut mungkin dapat digunakan untuk memperjelas pemanfaatan buku harian khusus di dalam mencatat transaksi entitas dagang.
             PT. Niaga jaya adalah sebuah entitas distributor kalkulator yang berlokasi di Jakarta. Entitas ini menggunakan metode periodik di dalam mencatat transaksinya. Transaksi yang dilakukan entitas ini dicatat di dalam buku jurnal khusus.
               Transaksi yang dilakukan PT. Niaga Jaya, sebuah entitas distributor kalkulator selama bulan Februari 2006 adalah sebagai berikut:
3/2/2006    Diterima pelunasan piutang dari Toko Mifasol sebesar Rp. 12.500.000.
4/2/2006  Dijual barang dagangan secara tunai ke Toko ABC sebesar Rp. 35.000.000 dengan potongan tunai sebesar Rp. 1.000.000.
6/2/206      Dibayar hutang usaha ke PT. BB sebesar Rp. 4.000.000.
7/2/2006  Dibeli barang dagangan secara tunai sebesar Rp. 25.000.000 dengan potongan tunai sebesar Rp. 1.000.000.
8/2/2006    Dibayar beban telepon sebesar Rp. 1.500.000. secara tunai.
9/2/2006    Dibagikan dividen kas sebesar Rp. 9.000.000
11/2/206    Dibeli barang dagangan secara kredit secara kredit sebesar Rp. 25.000.000 dari PT. Jaya makmur.
12/2/2006  Dibeli barang dagangan secara kredit sebesar Rp. 27.000.000 dari PT. Roda Niaga.
15/2/2006  Dijual barang dagangan secara kredit kepada Toko DoReMi sebesar Rp. 29.000.000.
16/2/2006  Dijual barang dagangan secara kredit kepada Toko “Siswa” sebesar Rp. 22.000.000.
18/2/2006  Dibeli peralatan kantor secara kredit dari Toko “AteKa” sebesar Rp. 19.000.000.
Jika transaksi tersebut di atas dicatat di dalam buku jrnal khusus, maka akan terlihat sebagai berikut:
Jurnal Khusus Penjualan
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Piutang
Lain-lain
2006




15/2
Penjualan kredit ke Toko Doremi

29.000.

16/2
Penjualan kreit ke Toko “Siswa”

22.000.


Transaksi tanggal 15 dan 16 Februari merupakan transaksi penjualan kredit, karena itu dicatat di dalam buku jurnal khusus penjualan.

Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Kas
Potongan
Penjualan
Piutang
Lain-Lain
2006







3/2
Toko Misafol

12.500


12.500

4/2
Ke Toko ABC

34.000
1.000
35.000











            Transaksi tanggal 3 dan 4 Februari adalah transaksi penerimaan kas yang berasal dari penerimaan piutang langganan dan penjualan tunai dengan potongan penjualan. Karena itu kedua transaksi ini dicatat di dalam buku jurnal khusus penerimaan kas.
                   
                   Jurnal Khusus Pembelian
Tanggal
Keterangan
Ref
Kredit
Hutang
Lain-lain
2006




11/2
Pembelian kredit ke PT. Jaya makmur

25.000

12/2
Pembelian kredit ke PT. Roda Niaga

27.000






                   
         Transaksi tanggal 11 dan 12 Februari jelas merupakan transaksi pembelian kredit, karena itu dicatat di dalam buku harian khusus pembelian.
               
              Jurnal Khusus pengeluaran Kas
Tgl
Keterangan
Debet
Kredit
Hutang
Pembelian
Beban Operasi
Lain-lain
Potongan Pembelian
Kas
2006







6/2
Pelunasan
4.000




4.000
7/2
Pembelian tunai

25.000


1.000
24.000
8/2
Beban telepon


1.500


1.500
9/2
Dividen



9.000

9.000

               Sedangkan transaksi tanggal 6, 7, 8, dan 9 Februari dicatat di dalam buku jurnal khusus pengeluaran kas, karena merupakan aktivitas pembayaran hutang usaha, pembelian tunai barang dagangan, pembayaran beban telepon dan pembayaran dividen.
                    
                      Buku Harian Serba-Serbi
Tanggal
Keterangan
Ref
Jumlah
Debet
kredit
2006




18/2
Peralatan kantor

19.000


     Hutang usaha


19.000

                   Sedangkan transaksi tanggal 18 Februari merupakan transaksi pembelian peralatan kantor secara kredit, karena tidak dapat ditampung di dalam keempat buku harian khusus tersebut diatas maka dicatat di dalam buku harian serba-serbi seperti jurnal umum biasa.






4 komentar: